Mengenal Teknik Light Grafitti Dalam Fotografi
Kamu pasti sudah sering melihat foto semacam yang diatas ini dan juga akrab dengan istilahnya, yaitu Light Grafitti atau Light Painting. Ini adalah salah satu teknik fotografi yang membutuhkan kreatifitas dan kesabaran tinggi dalam prosesnya.
Light painting adalah teknik fotografi dimana exposure dihasilkan dengan menggerakkan sumber cahaya yang dipegang atau dengan menggerakkan kamera. Fotografi Light Painting diawali pada tahun 1914 saat Frank Gilbreth, bersama istrinya Lilian Moller Gilbreth, menggunakan sebuah lampu kecil dan shutter terbuka untuk merekam jejak pekerja pabrik. Man Ray, dengan seri “Space Writing”-nya dari tahun 1935, adalah fotografer seni pertama yang diketahui menggunakan teknik ini.
Teknik
Dengan menggerakkan sumber cahaya, maka cahaya itu bisa digunakan secara selektif untuk menerangi sebagian dari objek foto atau untuk “melukis” sebuah gambar dengan meneksposnya langsung di depan lensa kamera. Light painting membutuhkan shutter speed yang lambat, lebih dari satu detik. Light painting bisa menyerupai karakteristik sketsa pinsil.
Light painting dengan cara menggerakkan kamera, juga disebu camera painting, adalah cara yang berlawanan dengan fotografi tradisional. Pada malam hari, atau di ruangan yang gelap, kamera bisa dilepas dari tripod lalu digunakan seperti kuas lukis. Contohnya, menggunakan langit malam sebagai kanvas, kamera sebagai kuas, dan cityscape sebagai sumber palet. Dengan menggunakan eneri untuk menggerakkan kamera dengan menggoyangkan cahaya, menciptakan pola bisa menciptakan foto yang abstrak dan artistik.
Light painting bisa dilakukan secaa interaktif dengan menggunakan sebuah webcam. Foto yang dilukis bisa dimonitor melalui layar komputer.
Teknik lain yang digunakan untuk seni cahaya adalah proyeksi gambar ke permukaan yang tidak biasa (wajah, tubuh, bangunan, dsb.), untuk memberi efek “lukisan” pada benda-benda ini untuk kemudian hasil akhirnya adalah sebuah foto.
Peralatan
Berbagai sumber cahaya bisa digunakan, beragam dari senter yang sederhana sampai alat khusus seperti Hosemaster, dan menggunakan pena cahaya serat optik. Sumber lain untuk cahaya termasuk lilin, korek api, kembang api, glowstick, dan sebagainya.
Tripod biasanya penting karena dibutuhkan waktu exposure yang panjang. Pilihan lainnya, kamera bisa diletakkan pada sebuah meja atau penampang lain yang stabil dan solid. Kabel shutter release atau self timer biasanya juga digunakan untuk mengurangi goyangan kamera.
Inti dari light painting atau light graffiti hanya begitu saja. Tidak rumit. Yang kemudian membutuhkan keahlian adalah bagian melukisnya, yang untuk beberapa orang bisa jadi karya yang luar biasa. Kamu bisa mendapatkan tutorial, tips dan trik tentang teknik fotografi yang satu ini dengan mudah di internet.
Pada artikel selanjutnya, kita akan mengobrol dengan seorang “pelukis cahaya” yang akan membagi tips dan pengalamannya tentang light grafitti. Ikuti terus :)
0 komentar:
Posting Komentar